“Bisik
Rintik”
oleh:
Zahidah Amatillah
Hujan
membisikku malu
Tentang
lelaki dingin di bawah payung pilu
Tentang
lelaki kaku tak mau tau
Hujan
membisikku dengan syahdunya
Dengan nada
di setiap kali angin berhembus menariknya
Dengan irama
di setiap rintik jatuhnya
Hujan
bilang,
Ia akan
mendatangkan rindu pada si empunya kalbu
Tapi
nyatanya aku tak menemukan rindu itu
Atau mungkin
Aku yang
hanyut oleh ketidakpekaan?
Atau memang
Sejatinya
rindu itu tak (pernah) ada?
Mengapa
hujan selalu dipersalahkan atas rintiknya yang mendatangkan rindu?
Padahal
rindu adalah suatu ketiadaan bagiku
Hujan selalu
berbisik
Sedang aku
tak pernah tertarik
Hindarku
dari si pembawa rintik
Bersama
derap langkah yang melemah
Bersama daun
layu yang membasah
Serta
hembusan angin dalam relung resah

No comments:
Post a Comment